Jakarta, CNBC Indonesia - Institut auf dem Rosenberg di St. Gallen, Swiss, adalah salah satu sekolah ber-asrama termahal di dunia. Jadi, sudah sepantasnya siswa belajar tentang uang.
Namun alih-alih berfokus pada penganggaran dasar dan pengelolaan kredit, kelas keuangan di lembaga elit Swiss membahas yang lain. Ini mencakup penciptaan kekayaan, filantropi, bisnis keluarga, dan manajemen suksesi.
Baca:
Ramai-Ramai Bank China Dilaporkan Bangkrut, 40 'Hilang' Berjamaah
"Mendidik para pemimpin masa depan ini memberi kita hak istimewa untuk memelopori konsep kursus," kata Bernhard Gademann, presiden sekolah tersebut, dimuat CNBC International, dikutip Kamis (23/7/2024).
"Semua orang harus tahu tentang suku bunga, inflasi, portofolio investasi saham. Tidak ada yang mengajarkan hal ini," katanya.
Baca:
Tanda Baru 'Kiamat' Sudah Dekat Muncul Senin, Warga Bumi Hati-Hati
Di salah satu kelas paling populer, yang mencakup penciptaan kekayaan dan keuangan, siswa diajarkan bagaimana mengelola portofolio hipotetis senilai US$1 juta (sekitar Rp 16 miliar) dan mempresentasikan pilihan investasi mereka ke dewan tiruan. Siswa berusia 12-18 tahun berdiskusi di kelas membicarakan aset, risiko versus imbalan, dan kekuatan akuisis jika dilakukan.
Menurut Gademann di sekolah biasa, seringkali topik-topik ini diabaikan dalam kurikulum tradisional. Bahkan, dianggap "nonakademik".
"(Padahal), sangat penting untuk memahami dinamika, implikasinya, dan mengapa hal ini relevan karena hal ini menyentuh setiap aspek kehidupan Anda sehari-hari," kata Gademann.
"Semua hal ini saling berhubungan, dan penciptaan kekayaan tidak boleh diabaikan," ujarnya.
"Ketidakmampuan memberikan informasi dan pelatihan kepada [siswa] benar-benar membuang peluang bagi mereka untuk sukses," tambahnya.
Di Amerika Serikat (AS) sorotan ke "mata pelajaran" Institut auf dem Rosenberg juga diberikan. Meskipun sebagian besar siswa tidak mempunyai akses terhadap jenis kelas serupa, ternyata semakin banyak sekolah menengah di Paman Sam yang mempelajari literasi keuangan.
Menurut data terbaru dari Next Gen Personal Finance- sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penyediaan pendidikan keuangan kepada siswa SMP dan SMA-
pada tahun 2024, lebih dari separuh negara bagian telah mewajibkan atau sedang dalam proses mewajibkan siswa sekolah menengah untuk mengambil kursus keuangan pribadi sebelum lulus. Penelitian menunjukkan bahwa mengikuti kelas pendidikan keuangan di sekolah menengah memang membuahkan hasil.
"Faktanya, ada manfaat seumur hidup sekitar US$100,000 per siswa dari menyelesaikan kursus satu semester di bidang keuangan pribadi," bunyi laporan oleh perusahaan konsultan Tyton Partners dan Next Gen.
"Sebagian besar nilai finansial tersebut berasal dari pembelajaran bagaimana menghindari utang kartu kredit berbunga tinggi dan memanfaatkan nilai kredit yang lebih baik untuk mengamankan suku bunga pinjaman preferensial untuk pengeluaran-pengeluaran penting, seperti asuransi, pinjaman mobil, dan hipotek rumah," ujar salah satu pendiri dan CEO Next Gen, Tim Ranzetta.
Baca:
Kaisar China Terusir dari Istana, Dibui & Jadi Tukang Kebun Pemerintah
Popular articles cemara toto togel
Picture and text recommendations cemara toto togel
Recently published cemara toto togel
- 08/09月
Ketum Parpol Diprediksi Bakal Diboyong Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- 11/08月
Berkat BRIncubator, Maira Cookies Cetak Omset Ratusan Juta Rupiah
- 11/08月
Selalu Berdoa Saat Berbisnis, Sosok Ini Jadi Manusia Rp14 T RI
- 11/08月
Kaisar China Terusir dari Istana, Dibui & Jadi Tukang Kebun Pemerintah
- 11/08月
Bagaimana Anak Keluarga Kaya Sekolah Elit Swiss Belajar tentang Uang?
- 11/08月
Orang Terkaya Jakarta Cebok Pakai Duit Kertas, Berakhir Dihukum Mati
- 11/08月
Tanda Kiamat' Makin Nyata, Pemuda Muslim Lakukan Ini & Kaya Raya
- 11/08月
Geger Nyi Roro Kidul Muncul di Tangerang, Mitosnya Sudah Terbongkar
- 11/08月
CEO Ini Bikin 88% Karyawannya Kaya Raya Pakai Cara Ini